Tapi tahukah Anda, di balik gemerlapnya balap ‘jet darat’
tersebut dibutuhkan banyak faktor yang dapat mendukung performa seorang
pembalap F1 seperti Vettel dan lainnya? Di antaranya adalah perlengkapan yang
digunakan pembalap, seperti mobil, baju balap, dan tentu saja helm. Dan
berbicara mengenai helm, balapan F1 membutuhkan helm khusus yang tidak saja
aman tapi juga dijejali dengan teknologi untuk dipakai selama balapan
berlangsung.
Material yang
digunakan
Sejak dulu, perkembangan material yang digunakan pada
helm F1 terus mengalami perubahan seiring regulasi yang berlaku. Terbaru adalah
aturan untuk menggunakan visor panel, setelah terjadi musibah pada Felipe Massa
(pembalap Ferarri) yang cedera parah terkena pecahan bagian mobil dari pembalap
lain. Visor panel diletakan sedikit di atas bagian visor helm pembalap.
Panel tersebut berbahan aramid fiber yang super kuat, di mana bagian luarnya dilapisi serat karbon dan dibuat menggunakan teknologi autoclave. Dengan bobot 66 gram, visor panel direkatkan pada bagian atas visor menggunakan perekat khusus. Sebelum panel untuk visor dipakai, material yang digunakan untuk visor sendiri sudah meliputi 3mm polycarbonate dengan bahan tahan-api. Meskipun demikian, bahan tersebut tetap harus dapat membuat visual tetap jernih, ditambahkan lagi dengan partikel filter untuk menangkal kotoran-kotoran pada visor helm. Tidak hanya visor saja yang dibuat khusus, tempurung helm F1 pun memiliki material super kuat. Meski detail setiap perusahaan dirahasiakan tapi paling tidak ada tiga materi utama dalam helm F1. Pertama adalah serat karbon rigid, aramid untuk tahan api dan polyethylene, bahan yang juga digunakan untuk jaket anti-peluru. Bersamaan dengan bahan utama ditambahkan pula bahan lain seperti alumunium, magnesium dan, untuk pengikatnya, poxy resin. Kombinasi bahan tersebut membuat helm sangat durable dengan bobot hanya 1,2 kilogram. Sebelum menggunakan helm para pembalap biasanya juga memakai earplug untuk telinga dan masker anti-api atau dikenal dengan balaclava yang dibuat dengan material Nomex. Nomex sudah menjadi trademark yang berasal dari perusahaan DuPont dan dipasarkan pertama kali pada 1967. Kekuatan kombinasi bahan-bahan tersebut membuat helm F1 mampu menahan panasnya api hingga 850 derajat celcius.
Panel tersebut berbahan aramid fiber yang super kuat, di mana bagian luarnya dilapisi serat karbon dan dibuat menggunakan teknologi autoclave. Dengan bobot 66 gram, visor panel direkatkan pada bagian atas visor menggunakan perekat khusus. Sebelum panel untuk visor dipakai, material yang digunakan untuk visor sendiri sudah meliputi 3mm polycarbonate dengan bahan tahan-api. Meskipun demikian, bahan tersebut tetap harus dapat membuat visual tetap jernih, ditambahkan lagi dengan partikel filter untuk menangkal kotoran-kotoran pada visor helm. Tidak hanya visor saja yang dibuat khusus, tempurung helm F1 pun memiliki material super kuat. Meski detail setiap perusahaan dirahasiakan tapi paling tidak ada tiga materi utama dalam helm F1. Pertama adalah serat karbon rigid, aramid untuk tahan api dan polyethylene, bahan yang juga digunakan untuk jaket anti-peluru. Bersamaan dengan bahan utama ditambahkan pula bahan lain seperti alumunium, magnesium dan, untuk pengikatnya, poxy resin. Kombinasi bahan tersebut membuat helm sangat durable dengan bobot hanya 1,2 kilogram. Sebelum menggunakan helm para pembalap biasanya juga memakai earplug untuk telinga dan masker anti-api atau dikenal dengan balaclava yang dibuat dengan material Nomex. Nomex sudah menjadi trademark yang berasal dari perusahaan DuPont dan dipasarkan pertama kali pada 1967. Kekuatan kombinasi bahan-bahan tersebut membuat helm F1 mampu menahan panasnya api hingga 850 derajat celcius.
Kenyamanan
Untuk setiap pembalap Formula 1 2012 memiliki desain helm
unik dan khusus terutama pada bagian dalam helm sehingga nyaman dipakai. Hal
itu dapat terjadi karena pada proses pembuatannya setiap pembalap harus
diikutsertakan. Dimulai dari proses scan kepala untuk mendapat model asli yang akan
dibuatkan cetakannya. Cetakan tersebut kemudian dibungkus lapisan bahan helm,
lembar per lembar menggunakan dengan 120 lapisan serat fiber T 800. Di mana
setiap benang di dalamnya terdiri dari 12.000 benang mikro, yang tiap lembarnya
15 kali lebih tipis dari rambut manusia. Umumnya pada setiap helm membutuhkan
banyak benang sepanjang 16.000 kilometer.
Presisi diperlukan agar pembalap nyaman dalam menggunakan helmnya. Selain itu, faktor keamanan yang tidak mentolerir adanya celah yang dapat membuat helm bergeser atau kendur menjadikan proses pembuatan memerlukan waktu dan biaya yang tidak murah. Rasa nyaman disediakan pula melalui ventilasi udara yang diletakan pada bagian atas tiap helm dan mampu memberi aliran 10 liter udara segar per detik. Dan sebelum memakai helm, pembalap harus menggunakan earplug – yang nantinya dapat dihubungkan dengan radio komunikasi tim untuk melindungi gendang telinga mereka dari raungan mesin mobil F1 yang bisa lebih kencang dari suara pesawat jet. Tidak ketinggalan mouthpiece pada helm, untuk menempatkan selang minum sehingga pembalap dapat minum selama balapan berlangsung. Itu dibutuhkan karena selain durasi balap yang lama, cockpit F1 juga akan sangat panas sehingga pembalap dapat dehidrasi dan akan kekurangan banyak cairan. Itulah sebabnya sehabis balapan biasanya bobot pembalap akan turun lumayan drastis.
Presisi diperlukan agar pembalap nyaman dalam menggunakan helmnya. Selain itu, faktor keamanan yang tidak mentolerir adanya celah yang dapat membuat helm bergeser atau kendur menjadikan proses pembuatan memerlukan waktu dan biaya yang tidak murah. Rasa nyaman disediakan pula melalui ventilasi udara yang diletakan pada bagian atas tiap helm dan mampu memberi aliran 10 liter udara segar per detik. Dan sebelum memakai helm, pembalap harus menggunakan earplug – yang nantinya dapat dihubungkan dengan radio komunikasi tim untuk melindungi gendang telinga mereka dari raungan mesin mobil F1 yang bisa lebih kencang dari suara pesawat jet. Tidak ketinggalan mouthpiece pada helm, untuk menempatkan selang minum sehingga pembalap dapat minum selama balapan berlangsung. Itu dibutuhkan karena selain durasi balap yang lama, cockpit F1 juga akan sangat panas sehingga pembalap dapat dehidrasi dan akan kekurangan banyak cairan. Itulah sebabnya sehabis balapan biasanya bobot pembalap akan turun lumayan drastis.
Teknologi
Selain tekologi pembuatan, setiap pembalap yang
menggunakan helm F1 juga memanfaatkan teknologi komunikasi menggunakan radio
tim yang diaplikasikan selama balapan berlangsung. Namun di masa mendatang ada
kemungkinan pada helm F1 akan disertakan teknologi HUD atau Heads Up Display
yang saat ini terdapat pada helm pilot pesawat tempur. Perusahaan pembuat mobil
Jerman BMW yang juga turut serta dalam balapan F1, terus mengembangkan
teknologi yang bisa memberi peringatan akan bahaya yang terjadi di lintasan
balap. Faktor peningkat keamanan tersebut juga amat diprioritaskan oleh bos
besar F1. Apabila teknologi HUD dipakai maka tiap pembalap dapat melihat
indikator petunjuk digital kendaraan atau faktor non-teknis lain melalui visor
dan selama balapan tanpa harus mengalihkan pandangan dari lintasan.
3 komentar:
siiip
mantap ni info
setelah kejadian Massa 2008 saya kira bagian depan adalah bagian terlemah dari helm dan masih tembus oleh pecahan mobil
Posting Komentar